Desa Nogosari kecamatan Rambipuji kab Jember ini yang paling parah dan sangat rawan kekeringan pada kemarau kali ini," kata Bupati Jember FAIDA MMR Pemkab Jember melalui plt Ka BPBD Satuki saat melepas secara simbolis bantuan pendistribusian air bersih di desa nogosari.kec Rambipuji, Senin.(28/10/2019)
Plt ka BPBD. Satuki melepas secara simbolis pendistribusian bantuan air bersih
Menurut dia, bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan ini, sebagai bentuk pelayanan dan kepedulian Pemkab Jember.
Pemkab menyediakan sebanyak sembilan mobil tangki, khusus untuk melakukan distribusi bantuan air bersih ini.
"Saya berharap bantuan ini di gunakan untuk keperluan sehari-hari, bukan untuk menyirami tanaman ," kata kepala BPBD
Jenis kekeringan yang terjadi di Jember kali ini terbagi dalam dua jenis, yakni kekeringan langka dan kekeringan kritis.
Kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.
Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab jember Satuki jumlah desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih tahun ini sama dengan tahun lalu.
"Sebab berdasarkan pendataan kami, tahun lalu, jumlah desa yang mengalami kekeringan juga sama dengan tahun lalu katanya, menjelaskan.(nug)
Post A Comment: