Aksi ini didukung berbagai komunitas serta serikat pengemudi ojek online di tingkat lokal dan nasional. Para driver menyuarakan sejumlah tuntutan utama, antara lain:
1. Sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi pelanggar regulasi Pemerintah RI / Permenhub PM No.12 tahun 2019, Kepmenhub KP No.1001 tahun 2022;
2. DPR RI Komisi V agar menggelar RDP gabungan Kemenhub, Asosiasi, Aplikator;
3. Potongan Aplikasi 10%;
4. Revisi Tarif Penumpang (hapus aceng, slot, hemat, prioritas dll); dan
5. Tetapkan Tarif Layanan Makanan dan Kiriman Barang, libatkan Asosiasi, Regulator, Aplikator, dan YLKI.
“Sudah terlalu lama kami diposisikan sebagai ‘mitra’ secara sepihak, tanpa ada perlindungan nyata. Kami bekerja penuh waktu, tapi tak memiliki hak sebagaimana pekerja formal,” ujar Fian Ketua Komunitas Taksi Online Awsome family Malang.
Dipilihnya tanggal 20 Mei, yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, bukan tanpa alasan. “Ini momentum untuk menunjukkan bahwa driver online juga bagian dari kebangkitan rakyat. Kami bukan sekadar nomor dalam sistem algoritma. Kami manusia yang menuntut perlakuan adil,” tegas Ko Liong salah satu driver Taksi online dimalang.
Mengetahui hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengimbau para konsumen ojek online untuk sementara waktu bisa beralih ke angkutan kota.
“Kalau memang ada demo itu, kita akan koordinasi untuk antisipasi dan bisa kita maksimalkan angkutan kota,” ujar Widjaja
Terpisah, salah satu warga Kecamatan Kedungkandang, Salim mengaku cukup khawatir jika aplikasi ojol dinonaktifkan dan tak bisa digunakan.
Pasalnya, ia kemana-mana kerap kali menggunakan ojol untuk bepergian maupun berangkat kerja.
“Iya Pasti khawatir, saya setiap hari pakai ojol kemana-mana, termasuk kalau mau kerja,” kata Salim.
Aksi ini dilakukan secara damai dan tanpa unsur kekerasan. Para pengemudi diimbau untuk tidak menerima orderan selama 24 jam serta tidak melakukan sweeping terhadap sesama driver.
Komunitas Taksi Online Awsome Family Malang juga mendesak pemerintah dan DPR agar merealisasikan tuntutan dalam aksi ini. "Kami berharap negara tidak terus abai. Negara harus hadir untuk memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, termasuk kami yang berada di sektor informal digital," tutup Fian yang sedang berkumpul bersama driver Taksi online Malang.R
eporter: Andi
Post A Comment:
0 comments: