Sorong Papua, suarakpkcyber.com - Komandan Korem 181/Praja Vira Tama, Kolonel Inf Slamet Riadi, S.I.P., menghadiri kegiatan Pertemuan dan Dialog Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bersama tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda se-Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (09/09/2025).
Acara yang berlangsung di Lantai 3 Ruang De Hobard, Aimas Hotel, Kabupaten Sorong ini dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos, serta dihadiri sekitar 70 peserta dari berbagai unsur.
Turut hadir dalam forum tersebut antara lain Kabinda Papua Barat Daya Brigjen TNI I Ketut Arthajaya, Wakapolda Papua Barat Daya Kombes Pol Semmy Ronny Tabhaa, Asintel Danpasmar 3 Kolonel Mar Ernst Rikumahu, PJ. Sekda Provinsi Papua Barat Daya Drs. Yakob Kareth, M.Si, serta sejumlah pimpinan instansi vertikal, tokoh agama, tokoh adat, organisasi kepemudaan, dan tokoh perempuan.
Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan “Tanah Papua”, doa bersama, serta laporan panitia yang disampaikan oleh Kepala Kesbangpol Provinsi Papua Barat Daya.
Dalam sambutannya, Gubernur Elisa Kambu menegaskan pentingnya forum ini sebagai ruang strategis untuk memperkuat komunikasi, membangun kepercayaan, dan mencari solusi bersama atas berbagai tantangan sosial. Ia menekankan bahwa kerukunan merupakan fondasi utama pembangunan, sehingga semua elemen masyarakat wajib menjaganya.
“Papua Barat Daya adalah tanah yang diberkati dengan keragaman suku, agama, budaya, dan bahasa. Keragaman ini adalah anugerah sekaligus amanah yang harus kita jaga dengan segenap hati,” ungkap Gubernur.
Momentum ini juga ditandai dengan Deklarasi Damai yang dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya, ditandai dengan prosesi tumbuk tifa serta pembacaan komitmen bersama menjaga kerukunan antar umat beragama, adat, dan budaya.
Komandan Korem 181/PVT, Kolonel Inf Slamet Riadi, S.I.P., menyampaikan bahwa kehadiran TNI dalam forum ini merupakan wujud komitmen menjaga stabilitas keamanan dan ketahanan sosial budaya. Menurutnya, dialog lintas elemen masyarakat ini sangat penting untuk memperkuat persatuan serta mencegah potensi konflik yang dapat mengganggu pembangunan di Papua Barat Daya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi penguatan kerukunan antarumat beragama dan budaya, serta sesi diskusi yang menekankan pentingnya peran tokoh agama, tokoh adat, pemuda, dan perempuan dalam merawat persaudaraan dan menolak segala bentuk kekerasan.
Forum ini ditutup dengan sesi foto bersama dan penegasan kembali komitmen seluruh peserta untuk menjadikan Papua Barat Daya sebagai tanah damai, tanah kasih, dan tanah kerukunan. (Usj)
Post A Comment:
0 comments: