Proyek senilai Rp4,33 miliar yang dikerjakan oleh CV Anugrah Perdana tersebut kini telah mencapai progres fisik 21 persen. Meski demikian, SDATR meminta kontraktor mempercepat pekerjaan agar target bisa tercapai tepat waktu.
Widya, Kabid Sumber Daya Air SDATR Kabupaten Pasuruan, menuturkan bahwa sejauh ini tidak ada penundaan berarti. Namun, percepatan tetap diperlukan melalui penambahan tenaga kerja serta kelancaran distribusi material beton.
“Medan awal memang sulit, tapi sudah kami atasi dengan menyewa lahan petani sebagai jalur mobilisasi material. Jadi pekerjaan tetap berjalan,” jelasnya.
Terkait absennya direksi kit di lokasi proyek, Widya membenarkan hal itu. Menurutnya, koordinasi antara konsultan dan pengawas sementara dilakukan di warung sekitar lokasi.
“Direksi kit memang tidak ada, tapi sudah termasuk dalam overhead atau biaya di luar pelaksanaan proyek,” ungkapnya.
Meski masih ada sekitar 79 persen pekerjaan yang harus diselesaikan, SDATR optimistis proyek strategis daerah yang mendapat hibah dari BNPB pusat ini akan tuntas sebelum 20 Desember 2025.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, sempat mengaku kaget lantaran tidak menemukan pekerja di lapangan saat sidak. Hal itu sempat memunculkan kekhawatiran proyek tidak rampung tepat waktu. Namun, SDATR menegaskan progres tetap terkendali dan target penyelesaian proyek tidak akan meleset.
Post A Comment:
0 comments: