Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Pasuruan, Eko Bagus Wicaksono, menegaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan skema anggaran dan jadwal kerja yang ketat agar program berjalan sesuai target.
“Targetnya rampung November. Kami kawal ketat supaya tidak ada keterlambatan, karena manfaatnya sangat ditunggu masyarakat,” tegas Eko, Senin (15/9/2025).
Jika dibandingkan tahun 2024 lalu, jumlah rumah yang diperbaiki tahun ini memang menyusut drastis. Tahun lalu, Dinas Perkim berhasil merehabilitasi 573 unit RTLH. Namun, Eko menekankan bahwa fokus utama kali ini adalah peningkatan kualitas.
“Meski jumlah unit lebih sedikit, kami menaikkan anggaran per rumah dari Rp15 juta menjadi Rp20 juta. Harapannya, hasilnya lebih layak huni dan tahan lama, bukan sekadar tambal sulam,” jelasnya.
Dari total Rp20 juta per unit, Rp3,5 juta dialokasikan untuk upah tukang, sementara sisanya digunakan untuk kebutuhan material bangunan. Dengan skema ini, rumah yang selesai direhabilitasi diharapkan bisa langsung dihuni dengan lebih nyaman dan aman.
Eko menambahkan, meski tahun ini hanya 50 rumah yang masuk program, Pemkab Pasuruan tetap berkomitmen menuntaskan backlog RTLH secara bertahap.
“Kami sadar masih banyak warga yang membutuhkan. Namun dengan kondisi anggaran yang terbatas, langkah ini adalah upaya realistis untuk memberi manfaat nyata bagi penerima,” pungkasnya.
Dinas Perkim Kabupaten Pasuruan sendiri menjadi garda terdepan dalam penanganan program RTLH. Selain rehabilitasi rumah, dinas ini juga memiliki mandat dalam peningkatan kualitas lingkungan permukiman, penyediaan sarana prasarana dasar, serta mendukung program pengentasan kemiskinan di daerah.(Usj/Adf)
Post A Comment:
0 comments: