Kesuksesan acara terlihat sejak awal, saat Pramuka dari Bakorwil Barat unjuk kebolehan. Mulai dari semaphore dance dari Kecamatan Kraton, tari pagebluk dari Rembang, solo vokal dari Gempol, tari seblang dari Sukorejo hingga tari remo dari Beji.
Tidak berhenti di situ, penampilan semakin meriah dengan Tari Ladoyo dari Kwartir Prigen, Garuda Kecil dari Bangil, Tari Jaripa dari Pandaan, Drumband SMA Taruna Madani, hingga flashmob Tari Tabola Bole yang melibatkan seluruh pramuka sebagai penutup.
Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Pasuruan, Shobih Asrori, memberikan apresiasi tinggi kepada para penampil. Menurutnya, Pramuka hari ini adalah pramuka yang siap menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri bangsa.
“Gerakan Pramuka harus hadir sebagai solusi strategis untuk membentuk karakter generasi muda yang tangguh, berintegritas serta berwawasan kebangsaan,” tegas Shobih yang juga Wakil Bupati Pasuruan.
Ia mengingatkan, generasi muda saat ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari arus digitalisasi, disrupsi teknologi, hingga ancaman sosial seperti judi online, bullying, narkoba, tawuran pelajar, pornografi, dan budaya asing yang bisa mengikis karakter bangsa.
“Pramuka harus jadi gelombang yang siap menghadapi segala tantangan, bukan hanya gelembung yang mudah pecah diterpa angin besar,” tambahnya.
Sementara itu, Waka Bina Muda Gerakan Pramuka Kwarcab Pasuruan, Sugiarto, menegaskan bahwa identitas Pramuka melekat pada kacu leher atau hasduk. Menurutnya, simbol sederhana itu adalah lambang rasa kebangsaan yang tidak boleh hilang.
“Kacu leher menggambarkan bendera. Jangan sampai lepas dari generasi kita. Harus tetap terkalungkan supaya jiwa patriotisme tetap terpatri,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Tri Krisni Astutik, juga memberikan apresiasi atas suksesnya Apel Besar Pramuka ini. Ia menilai, kegiatan tersebut bukan sekadar ajang penampilan, tetapi juga wadah pembinaan karakter generasi muda.
“Pramuka adalah bagian penting dari pendidikan non-formal yang berperan dalam menanamkan nilai disiplin, tanggung jawab, gotong royong, serta cinta tanah air. Apel Besar ini menjadi bukti bahwa anak-anak kita penuh kreativitas sekaligus berjiwa kebangsaan,” tutur Tri Krisni.
Ia berharap, melalui kegiatan pramuka yang berkesinambungan, para pelajar di Kabupaten Pasuruan mampu tumbuh menjadi generasi yang tangguh, cerdas, dan siap menghadapi tantangan global tanpa melupakan akar budaya bangsa.(Usj)
Post A Comment:
0 comments: