Pertemuan dihadiri perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), DLH, Dinas Koperasi Kabupaten Pasuruan, dan Pemerintah Desa Wonokerto. Dalam konsep ini, sampah yang dikumpulkan masyarakat akan dipilah dan didaur ulang untuk menghasilkan nilai ekonomi.
Perwakilan KLHK, Agnes, menyampaikan bahwa desa memiliki kebebasan untuk mengelola sendiri sampah yang terkumpul atau bekerja sama dengan perusahaan pengolah. “Pengelolaannya bisa dilakukan langsung oleh desa atau diserahkan kepada pihak ketiga,” jelasnya.
Indarwati dari KLHK menambahkan, manfaat dari program ini akan langsung dirasakan warga. “Dana hasil penjualan sampah bisa dimanfaatkan anggota atau masyarakat untuk membeli sembako di Kopdes Merah Putih,” ujarnya.
Kepala DLH Kabupaten Pasuruan, Nurkholis, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program ini. “Kami akan mengupayakan kendaraan roda tiga sebagai alat angkut sampah. DLH siap mendukung semua kegiatan Kopdes Merah Putih di bidang persampahan,” tegasnya.
Dinas Koperasi Kabupaten Pasuruan melalui perwakilannya, Titik, juga hadir untuk memastikan sinergi antara pembinaan koperasi dan pengelolaan lingkungan berjalan beriringan.
Kepala Desa Wonokerto yang juga Pengawas Kopdes Merah Putih, Sugiono, menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak. “Kami berkomitmen menjalankan program ini dengan penuh semangat dan tanggung jawab,” katanya.
Setelah pertemuan, rombongan meninjau lokasi pengumpulan sampah desa dan fasilitas pendukung yang akan digunakan dalam pelaksanaan program bank sampah. Harapannya, inisiatif ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga membuka peluang peningkatan kesejahteraan warga Wonokerto melalui pengelolaan sampah yang produktif.(Usj/Adf)
Post A Comment:
0 comments: