Tag Label

Kepolisian (3755) daerah (965) Pemerintahan (542) Jurnalistik (367) Demontrasi (80) Lintas Opini (72) DPRD (65) Desa (61) RSUD (44) Kebakaran (34) KPU (29) Iklan (22) Mahasiswa (11) DPRD kota pasuruan (5) PDAM (5) Desperindag (4) DPR RI (2)

Pemkab Pasuruan Siapkan Insinerator Canggih, Wujud Nyata Perang Melawan Sampah

Share it:

Pasuruan,suarakpkcyber.com,– Pemerintah Kabupaten Pasuruan semakin serius dalam mengatasi persoalan sampah. Salah satu langkah nyata yang segera diwujudkan adalah pengadaan dua unit insinerator berteknologi tinggi yang akan digunakan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wonokerto.

Langkah ini dilakukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025, dan merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Bupati Pasuruan, HM Rusdi Sutejo, yang menginginkan sistem pengelolaan sampah di Pasuruan lebih modern dan ramah lingkungan.

“Dua unit insinerator kami siapkan sesuai arahan Bapak Bupati. Sambil menunggu penempatan tetap, untuk sementara insinerator akan difungsikan di TPA Wonokerto,” ujar Nur Kholis, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, Senin (5/8)

Insinerator yang akan digunakan ini mampu membakar sampah pada suhu tinggi hingga 1.000 derajat Celsius, sehingga menghasilkan proses pembakaran yang lebih cepat dan efisien. Berbeda dengan pembakaran terbuka yang bisa menimbulkan asap pekat dan mencemari lingkungan, insinerator ini dirancang dengan sistem kontrol asap yang modern.

 “Kalau bakar sampah biasa kan bisa menimbulkan asap dan pencemaran. Nah, insinerator ini sudah terkondisikan dan tetap ramah lingkungan. Ini menjadi perhatian utama kami,” tambah Nur Kholis.

Dengan penggunaan insinerator ini, diharapkan dampak negatif terhadap lingkungan bisa ditekan, sekaligus mendukung program jangka panjang Kabupaten Pasuruan dalam menciptakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Meski demikian, DLH menyadari bahwa insinerator belum dapat sepenuhnya mengatasi beban sampah harian yang masuk ke TPA. Oleh karena itu, strategi tambahan dilakukan melalui penguatan pengelolaan sampah dari sumber (hulu).

“Kapasitas insinerator masih terbatas. Maka dari itu, setiap penghasil sampah, baik rumah tangga, pasar, maupun sektor lainnya, harus memiliki TPS (Tempat Pengelolaan Sementara). Dengan begitu, volume sampah yang masuk ke TPA bisa ditekan,” jelasnya.

DLH juga terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengurangan dan pemilahan sampah dari rumah, termasuk dengan program edukasi lingkungan dan penguatan bank sampah di desa-desa. 

Langkah ini menjadi bagian penting dari program Pasuruan Bebas Sampah, yang digagas sebagai respons atas peringatan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait praktik over dumping di TPA yang masih terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan kombinasi pendekatan teknologi dan perubahan perilaku masyarakat, Pemkab Pasuruan berharap dapat mengurangi ketergantungan terhadap TPA dan menekan potensi pencemaran lingkungan.

“Harapannya, antara sampah yang masuk semakin sedikit dan tumpukan yang ada bisa berkurang. Ini pekerjaan jangka panjang, tapi harus dimulai sekarang,” tandas Nur Kholis.(Usj) 

Share it:

Post A Comment:

0 comments: