Tag Label

Kepolisian (3775) daerah (983) Pemerintahan (546) Jurnalistik (376) Demontrasi (81) Lintas Opini (73) DPRD (68) Desa (61) RSUD (44) Kebakaran (34) KPU (30) Iklan (26) Mahasiswa (11) DPRD kota pasuruan (6) PDAM (5) Desperindag (4) DPR RI (2)

Antisipasi Banjir, Pemkab Pasuruan Lakukan Normalisasi Sungai dan Saluran Sepanjang 22 Kilometer

Share it:


Pasuruan,suarakpkcyber.com,–Untuk mengantisipasi potensi banjir di musim hujan, Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang (SDACKTR) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, melakukan normalisasi sejumlah saluran dan sungai di berbagai wilayah. Langkah ini dilakukan sebagai upaya rutin tahunan guna mengurangi risiko genangan air di daerah rawan banjir.

Total panjang normalisasi yang telah dikerjakan mencapai 22 kilometer, tersebar di 20 titik yang meliputi beberapa kecamatan di Kabupaten Pasuruan.

Staf Bidang Sumber Daya Air Dinas SDACKTR Kabupaten Pasuruan, Alif Junaedi, menjelaskan bahwa kegiatan ini difokuskan di wilayah yang sering mengalami genangan seperti Winongan, Rejoso, dan Gempol.

"Normalisasi kami lakukan berdasarkan prioritas dan aduan warga, terutama di daerah yang kerap tergenang. Total ada sekitar 22 kilometer saluran yang sudah kami keruk,” ujar Alif, Rabu (15/10/2025).

Menurut Alif, pekerjaan normalisasi dilakukan dengan dua metode, yakni menggunakan alat berat dan tenaga manual. Untuk kegiatan menggunakan alat berat, anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 1,2 miliar, dengan serapan sekitar Rp 800 juta. Sementara untuk normalisasi manual, anggaran sebesar Rp 2,4 miliar telah terserap seluruhnya.

Meski demikian, pelaksanaan di lapangan tidak lepas dari kendala, terutama terkait keterbatasan armada alat berat. Dari sembilan unit alat besar yang dimiliki Dinas SDACKTR, satu unit sudah dimuseumkan, empat unit dalam perawatan, dan hanya empat unit yang beroperasi aktif.

Sebagai langkah antisipasi darurat menghadapi musim hujan, dua unit alat berat juga telah disiagakan di Desa Kedawung Kulon dan Desa Magersari (Kecamatan Rejoso) serta di Bunderan Gempol.

 “Setiap tahun alat-alat itu kami plotting di titik rawan untuk penanganan cepat jika terjadi sumbatan atau luapan air,” jelasnya.

Dengan langkah antisipatif ini, Pemerintah Kabupaten Pasuruan berharap potensi banjir tahunan dapat diminimalkan, serta kelancaran aliran air di wilayah hulu dan hilir—terutama di kawasan padat penduduk—dapat terus terjaga.

Upaya normalisasi ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Pasuruan dalam menjaga keselamatan warga dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim(Usj) penghujan.

Share it:

Post A Comment:

0 comments: