Dalam rapat yang berlangsung di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Pasuruan, Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tengah penurunan Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat. Langkah ini disebut menjadi strategi utama Pemkab Pasuruan untuk menjaga kemandirian fiskal serta memastikan pelayanan publik tetap berjalan optimal.
“Kami berterima kasih atas perhatian dan dorongan semua pihak. Pandangan dan kritik yang konstruktif menjadi motivasi bagi kami agar ketergantungan terhadap TKD bisa semakin berkurang,” ujar Bupati Rusdi, di hadapan anggota dewan.
Bupati Rusdi juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh fraksi DPRD Kabupaten Pasuruan atas pandangan, saran, dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah daerah, terutama dalam memperkuat pendapatan. Ia secara khusus menyoroti Fraksi Gerindra, yang memberikan dorongan agar Pemkab lebih inovatif dalam menggali potensi PAD.
Menurutnya, Pemkab Pasuruan telah menyiapkan berbagai strategi penguatan PAD, di antaranya melalui digitalisasi pelayanan pajak dan retribusi daerah. Inovasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi, akurasi data, serta transparansi dalam proses pemungutan pajak dan retribusi.
Selain itu, Pemkab juga melakukan integrasi dan pemutakhiran data potensi pajak berbasis sistem informasi terpusat, untuk memaksimalkan sektor-sektor potensial yang selama ini belum tergarap.
“Pendekatan berbasis data akan membantu kami mengenali sektor-sektor potensial yang belum tergarap maksimal. Dengan begitu, potensi daerah dapat dimanfaatkan secara adil dan berkeadilan,” ungkapnya.
Langkah penguatan PAD juga dilakukan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) serta koordinasi lintas sektor. Dengan sinergi yang lebih kuat, pelaksanaan pemungutan pajak diharapkan semakin efektif dan efisien.
“Langkah ini tidak hanya soal meningkatkan angka pendapatan, tapi juga memastikan bahwa pemungutan pajak dan retribusi dilakukan secara adil, transparan, dan sesuai ketentuan hukum,” tambahnya.
Selain itu, Pemkab Pasuruan terus mengintensifkan operasi sisir dan program jemput bola guna mempercepat penagihan serta memperluas jangkauan penerimaan daerah. Program ini dinilai efektif dalam memperkuat arus kas dan mengurangi potensi tunggakan pajak.
Menanggapi penurunan TKD, Bupati Rusdi menegaskan bahwa Pemkab Pasuruan akan tetap berpegang pada prinsip efisiensi anggaran dan fokus pada belanja prioritas, terutama di sektor pendidikan, kesehatan, dan kewajiban terhadap pihak ketiga.
“Kami tetap menjaga agar pelayanan dasar kepada masyarakat tidak terganggu. Prinsip efisiensi akan kami terapkan tanpa mengorbankan kebutuhan publik,” tegasnya.
Selain memperkuat PAD, Pemkab Pasuruan juga berkomitmen mengembangkan potensi ekonomi lokal, seperti pariwisata, pertanian, dan UMKM, sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan.
“Kami akan terus berinovasi dan memperkuat sinergi antara pemerintah, DPRD, dunia usaha, dan masyarakat agar Pasuruan semakin mandiri dan sejahtera,” pungkas Bupati Rusdi.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, menyampaikan apresiasi atas sikap responsif Bupati dalam menanggapi pemandangan umum fraksi-fraksi. Ia menilai bahwa semangat kerja sama antara legislatif dan eksekutif menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola keuangan daerah secara transparan dan akuntabel.
“Kami menyambut baik komitmen Bupati dan jajaran Pemkab Pasuruan yang terus berupaya memperkuat PAD di tengah tantangan fiskal nasional. DPRD siap bersinergi dan mendukung setiap kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Samsul Hidayat.
Dengan kerja sama yang solid antara DPRD dan Pemkab Pasuruan, diharapkan pembangunan daerah dapat terus berlanjut, kemandirian fiskal semakin kuat, dan kesejahteraan masyarakat Pasuruan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang.(Usj/Red)



Post A Comment:
0 comments: