Sebagai Kota Santri, Kabupaten Pasuruan memiliki jejak panjang dalam perjalanan keislaman dan kebangsaan. Peran pesantren dan para kiai di Pasuruan tidak hanya berfokus pada pendidikan agama, tetapi juga menjadi pilar dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan cinta tanah air. Santri menjadi benteng moral bangsa serta motor penggerak perubahan sosial yang menumbuhkan semangat keilmuan, kedisiplinan, dan kepedulian terhadap sesama.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan menyampaikan bahwa santri masa kini memiliki tantangan yang lebih luas. “Santri hari ini tidak hanya berjuang di bidang keagamaan, tetapi juga harus berkiprah di berbagai sektor seperti pendidikan, ekonomi, teknologi, hingga sosial kemasyarakatan. Dengan semangat ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’, para santri diharapkan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, DPRD Kabupaten Pasuruan menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kebijakan yang berpihak pada penguatan pendidikan pesantren dan peningkatan kesejahteraan santri. Dukungan tersebut diwujudkan melalui regulasi dan alokasi anggaran yang memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan sekaligus pusat pemberdayaan umat.
“Pesantren adalah bagian penting dari pembangunan daerah. Di dalamnya tumbuh generasi penerus bangsa yang berakhlak, berilmu, dan siap berkontribusi bagi kemajuan Pasuruan,” tambah Ketua DPRD.
Menutup pernyataannya, Ketua DPRD mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Hari Santri sebagai momentum memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan pesantren. “Mari bersama membangun Pasuruan yang religius, maju, dan berdaya saing, dengan semangat santri yang tak pernah padam,” pungkasnya.
Post A Comment:
0 comments: