Dalam tinjauannya, Samsul menemukan bahwa saluran air yang merupakan aset daerah itu mengalami pendangkalan dan penyumbatan, sehingga tidak dapat menampung debit air saat musim hujan. Akibatnya, air meluber ke jalan nasional Gempol–Sidoarjo, menyebabkan arus lalu lintas tersendat dan menimbulkan risiko kecelakaan.
“Setiap kali hujan deras, air dari saluran ini meluap ke jalan. Banyak warga dan pengguna jalan yang mengeluh, bahkan sampai kendaraan mogok,” ungkap Samsul usai peninjauan.
Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan serta beberapa stakeholder terkait. Dari hasil pengecekan, diketahui gorong-gorong sepanjang sekitar 9 meter tersebut dipenuhi sedimentasi dan tumpukan sampah, sehingga tidak berfungsi optimal.
“Memang kondisi saluran sudah perlu direhabilitasi segera. Untuk sementara, kami mendorong agar dilakukan perbaikan secara swadaya bersama masyarakat dan para dermawan,” jelas politisi dari PKB tersebut.
Samsul menambahkan, berdasarkan koordinasi dengan pihak dinas, perbaikan gorong-gorong belum dapat dilakukan melalui anggaran tahun 2025, sehingga dibutuhkan inisiatif gotong royong dari warga dan tokoh masyarakat sekitar.
Meski dilakukan secara swadaya, dinas terkait akan tetap memberikan pendampingan teknis dan dukungan tenaga, agar pengerjaan sesuai dengan standar dan hasilnya maksimal.
“Kami tetap melibatkan dinas untuk memastikan pekerjaannya sesuai teknis. Dukungan tenaga dari dinas juga sudah disiapkan supaya perbaikan bisa selesai tepat waktu,” pungkasnya.
Langkah cepat Ketua DPRD Pasuruan ini mendapat apresiasi dari warga sekitar, yang berharap persoalan banjir di pertigaan Apollo dapat segera teratasi agar aktivitas masyarakat dan pengguna jalan kembali lancar.(Usj/Adf)


Post A Comment:
0 comments: