Pasuruan, suarakpkcyber.com, – Bupati Pasuruan Mas Rusdi Resmikan Ruang Rawat Inap RSUD Grati Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Grati terus me...
Dimana diantara tokoh ulama, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, santri, petani, pedagang, pengusaha, unsur TNI, Polri, dan bersama ratusan jamaah muslim yang hadir, tampak juga tamu dari lintas agama Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha, juga turut hadir.
Dalam kesempatan ini, Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Susilo didampingi Asren Divif 2 Kostrad, Danbrigif 18/Trisula/2 Kostrad, dan Danyonarhanud 2/ABW/2 Kostrad juga turut mendapat kesempatan hadir dalam acara mulia ini bersama dengah jamaah yang lainnya.
Dalam sambutannya, Pangdivif 2 Kostrad mengungkapkan, "Menyikapi perkembangan situasi saat ini dengan kejadian beberapa waktu yang lalu unjuk rasa di Mapolresta Malang, kami TNI sesuai instruksi Bapak Presiden bahwa TNI dan POLRI harus solid dan kompak. Kita semua jangan mudah untuk di adu domba atau terprovokasi, selalu berpikir positif. Boleh kita berbeda Agama tetapi, berbeda pendapat mari kita jaga untuk Persatuan dan Kesehatan Bangsa. Pesan kami selalu muliakan kedua orang tua untuk bekal amal di dunia dan akhirat", ujarnya.
Disisi lain, dalam ceramah KH. Zain Baik, beliau mengatakan, "Pertemuan ini tak akan terjadi tanpa cinta dan kasih. Ini jiwa kemanusiaan. Ini jiwa dan perbuatan yang diteladankan Rasulallah. Inilah yang membangun kerukunan dan persahabatan antar umat di muka Bumi".
Menurutnya, agama memang berbeda berbeda tak bisa disatukan. Bagiku agamaku, bagimu agamamu. Namun dengan cinta dan kasih menjadikan sesama manusia saling menghormati, menghargai perbedaan dan tetap tolong menolong dalam kebaikan dan Ini meneladani perbuatan Rasulallah.
Acara ini menjadi simbol harmoni antarumat beragama. Sebuah peristiwa yang meneguhkan semangat toleransi dan kebhinekaan dalam bingkai spiritualitas.
Sebanyak 3 ton beras atau 600 bungkus disalurkan kepada warga dengan harga terjangkau sesuai dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Distribusi beras dilakukan di dua titik, yakni depan KUD Suka Makmur Dusun Cukurgondang dan depan rumah warga di Dusun Krajan. Warga terlihat antusias memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah.
Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Iriawan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kepedulian Polres Pasuruan terhadap masyarakat.
“Kami berkomitmen hadir di tengah masyarakat, tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membantu meringankan beban ekonomi warga,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu turut hadir Kepala Desa Bulukandang Raharjo, Ketua Karang Taruna Desa Bulukandang Pradana, serta sejumlah pengurus HMI Cabang Pasuruan. Kegiatan berjalan aman dan kondusif hingga sore hari.
Patroli bersama ini digelar untuk menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) demi menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat. Kehadiran aparat disambut hangat oleh warga yang sedang berjaga.
“Kami senang adanya patroli tiga pilar ke pos kamling seperti ini. Kehadiran Pak Polisi, TNI, dan pihak Kecamatan menambah semangat kami,” ujar salah satu warga Sukorejo.
Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, melalui Kapolsek Sukorejo AKP Marti, menegaskan bahwa patroli ini menjadi bentuk nyata sinergi Tiga Pilar untuk menciptakan suasana aman dan kondusif.
“Patroli tiga pilar ke warga atau siskamling adalah upaya menjaga kenyamanan bersama. Mari saling jaga kampung kita masing-masing, tetap koordinasi agar Sukorejo tetap kondusif,” tegas AKP Marti.
Mantan Kanit Laka Polres Pasuruan itu juga mengingatkan warga agar tetap kompak serta tidak main hakim sendiri bila menemukan hal mencurigakan. “Segera laporkan kepada kami agar bisa ditindaklanjuti,” tambahnya.
Patroli Tiga Pilar Sukorejo malam itu berlangsung aman, tertib, dan penuh keakraban. Warga pun berharap kegiatan serupa terus berlanjut agar semangat menjaga lingkungan tetap hidup.
Bantuan tersebut diberikan dalam rangka memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 yang diperingati jajaran Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Kapolda Jatim didampingi Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Iwan Saktiadi, Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar, Dandim 0801 Pacitan Letkol Arh Imam Musahirul, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji beserta Forkopimda.
“Ya, bakti sosial, sambil memastikan Kota Pacitan aman kondusif,"ungkap Irjen Pol Nanang usai menyerahkan bantuan sembako.
Kapolda Jatim juga mengatakan akan mengunjungi galeri dan museum SBY - Ani.
"Mumpung di sini, nanti sekalian mau lihat galeri dan museum SBY–Ani Karena bagaimana pun beliau pernah memimpin bangsa ini,” ujar Kapolda Jatim.
Irjen Pol Nanang menyampaikan kesannya terhadap masyarakat pesisir Pacitan yang tampak guyub rukun.
“Semua nelayan di Pacitan baik-baik. Nelayan baik-baik semua di sini,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bakti Sosial yang juga Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar penyerahan bantuan, melainkan sarana mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat.
“Kami mohon doa agar di usia ke-70 ini Polantas Polri dapat lebih bermanfaat untuk masyarakat. Hadirnya Polri untuk masyarakat betul-betul dapat dirasakan sampai dengan struktur kecil di masyarakat,” ucap Kombes Iwan.
Ia menegaskan, tujuan Korlantas Polri adalah menjadi organisasi yang profesional, bermoral, dan modern.
Menurut Dirlsntas Polda Jatim itu, dengan kerja sama dan dukungan semua masyarakat tujuan dari Korlantas Polri tersebut bisa terwujud.
"Doa seluruh nelayan akan menjadi semangat kami untuk lebih profesional dalam bertugas demi bangsa dan negara,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kapolda Jatim dan jajaran.
Menurutnya, kunjungan ini merupakan bentuk perhatian nyata Polri kepada masyarakat pesisir.
“Kehadiran Bapak Kapolda Jatim dan jajaran merupakan suatu kehormatan sekaligus wujud perhatian nyata bagi masyarakat Pacitan, khususnya para nelayan yang merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga ketahanan pangan daerah,” ucap AKBP Ayub.
Ia menambahkan, bakti sosial ini tidak hanya sekadar perayaan ulang tahun, tetapi memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Ia berharap kegiatan kali ini dapat mempererat hubungan Polri dan masyarakat serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keselamatan di jalan raya.
"Kami berharap ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus meningkatkan pelayanan, pengabdian, serta pengayoman kepada masyarakat sesuai dengan semangat Polri Presisi,” tandas AKBP Ayub.
Di sisi lain, para nelayan yang menerima bantuan merasa terbantu dengan adanya kegiatan sosial tersebut.
Salah satunya, Eko Setyono, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan.
“Terima kasih kepada Kapolda Jatim dan rombongan. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami nelayan,” ujar Eko.
Kegiatan bakti sosial dalam rangka Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 ini menjadi momentum penting bagi Polri untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.
Tak hanya sebatas seremoni, acara ini diharapkan mampu memperkuat ikatan sosial dan menegaskan peran Polri dalam melayani serta melindungi masyarakat di semua lapisan. (Red)
Rinciannya terdiri 6 tersangka kasus psikotropika dan okerbaya dengan 6 tersangka, serta 1 kasus peredaran minuman keras dengan 1 tersangka.
Dari hasil operasi, petugas mengamankan barang bukti mulai dari sabu-sabu, pil Double L, hingga ribuan botol minuman keras illegal.
Barang bukti yang disita cukup beragam, di antaranya narkotika jenis sabu seberat 40 gram, 17.226 butir pil Double L, Logo Y, Dextro, dan DMP, , psikotropika 69 butir Alprazolam, serta.
Selain itu, polisi juga mengamankan 1.750 botol arak, 12 unit handphone berbagai merek, serta uang tunai Rp 615.000.
Dari hasil pengungkapan ini, diperkirakan 6.485 jiwa berhasil diselamatkan dari bahaya narkoba dan minuman keras, dengan nilai jual barang bukti yang disita mencapai sekitar Rp 177 juta.
Kasus Peredaran Okerbaya Pada 4 September 2025, Satresnarkoba Polres Blitar Polda Jatim mengungkap peredaran pil Double L di wilayah Kediri dan Blitar.
Dua tersangka, dengan inisial J.N.S.(37) dan A.Y. (39), diamankan bersama barang bukti 889 butir pil Double L serta peralatan pendukung lainnya.
Keduanya dijerat dengan Pasal 435 jo Pasal 436 Ayat (2) UU RI No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dengan ancaman pidana penjara maksimal 12 tahun atau denda hingga Rp 5 miliar.
Beberapa hari kemudian, pada 8 September 2025, polisi kembali mengamankan dua tersangka lain, yakni M. Y. alias Melon dan A. L. S. alias Pete, dengan barang bukti 959 butir pil Double L.
Penangkapan dilakukan di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, dan di wilayah Kota Blitar.
Kasus Peredaran Minuman Keras illegal Masih di tanggal 8 September 2025, polisi juga berhasil menggagalkan peredaran 1.750 botol arak yang diangkut menggunakan sebuah truk di Jalan Raya Selopuro, Blitar.
Tersangka M.A., warga Garum, Blitar, diamankan bersama barang bukti 35 kardus arak.
Pelaku dijerat dengan Pasal 492 KUHP tentang penjualan minuman keras ilegal, dengan ancaman kurungan maksimal 3 bulan atau denda hingga Rp 50 juta.
Kapolres Blitar AKBP Arif Fazzlurahman menegaskan bahwa Operasi Tumpas Narkoba 2025 merupakan bukti nyata keseriusan aparat kepolisian dalam memberantas peredaran narkotika, obat-obatan terlarang, dan minuman keras ilegal di wilayah hukumnya.
Menurut AKBP Arif, setiap butir narkoba dan botol miras yang berhasil kita sita, berarti kita telah menyelamatkan banyak nyawa dari kerusakan dan kehancuran.
"Kami akan terus melakukan upaya penegakan hukum demi terciptanya masyarakat yang aman, sehat, dan terbebas dari narkoba,” tegas Kapolres Blitar AKBP Arif Fazzlurahman.
Dengan keberhasilan mengungkap 10 kasus serta mengamankan 13 tersangka dalam Operasi Tumpas Narkoba 2025, Polres Blitar menunjukkan komitmennya menjaga generasi muda dari ancaman narkoba dan miras ilegal.
Operasi ini sekaligus menjadi peringatan keras bagi para pelaku bahwa aparat kepolisian tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi peredaran barang haram di Kabupaten Blitar. (Red)
“Polri tidak tinggal diam. Kami turut membantu pemerintah dengan membangun SPPG untuk mendukung program MBG. Hingga saat ini sudah ada 464 unit yang dibangun bersama MBG, dan lebih dari 40 di antaranya sudah beroperasi,” ungkap Irjen Anwar, Kamis (11/9/2025).
Ia menambahkan, keberhasilan program MBG akan menjadi investasi besar bagi generasi mendatang. “Harapannya, kebutuhan gizi anak-anak Indonesia bisa terpenuhi sejak dini. Inilah yang menjadi fondasi menuju Indonesia Emas,” ujar mantan Kapolda Bengkulu itu.
Selain itu, Anwar juga menekankan pentingnya pembinaan SDM Polri sebagaimana arahan Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.. Menurutnya, perhatian Kapolri dalam pengembangan SDM sangat besar, mulai dari proses rekrutmen, pembinaan karier, hingga pemberian reward and punishment.
Ia mencontohkan, salah satu bentuk perhatian tersebut adalah keterlibatan SDM Polri dalam program ketahanan pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. “Bidang SDM diminta untuk mengawal program ketahanan pangan sampai ke jajaran bawah, dari tingkat Mabes hingga Polres dan Polsek,” ucapnya.
Lebih lanjut, Anwar mengungkapkan bahwa Polri mendapat target mendukung penanaman jagung seluas 1 juta hektare. Target tersebut selaras dengan rencana Presiden yang mencanangkan penghentian impor jagung di akhir tahun ini.
“Jika terealisasi, maka bisa menghasilkan sekitar 4 juta ton. Satu juta ton disiapkan sebagai cadangan pangan, sementara sisanya untuk didistribusikan kepada masyarakat,” jelas Anwar.
Berdasarkan data dari situs LPSE Inaproc, lelang jasa konsultan perencanaan PJU terbagi dalam lima paket dengan nilai bervariasi antara Rp51 juta hingga Rp83 juta. Berikut daftar lokasi dan besaran anggarannya:
Jika dijumlahkan, total anggaran penyusunan DED mencapai Rp331,9 juta. Anggaran ini menjadi langkah awal sebelum pembangunan fisik PJU di wilayah-wilayah yang selama ini masih minim penerangan jalan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan, Digdo Sutjahjo,menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Pasuruan dalam meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
“PJU bukan sekadar soal penerangan, tapi juga menyangkut faktor keselamatan dan keamanan masyarakat. Dengan adanya PJU, risiko kecelakaan di malam hari bisa ditekan dan aktivitas warga menjadi lebih nyaman. Lelang DED ini menjadi tahap penting agar pembangunan PJU nantinya lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Ia menambahkan, setelah DED rampung, pembangunan fisik PJU akan dilakukan secara bertahap sesuai prioritas wilayah dan kemampuan anggaran daerah.
“Kami berharap tahun depan sudah ada realisasi pembangunan, sehingga manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat di berbagai kecamatan,” imbuhnya.
Dengan adanya program ini, Pemkab Pasuruan optimistis kualitas infrastruktur dasar, khususnya penerangan jalan, akan semakin baik dan merata di seluruh wilayah.(Usj)
Ditpolairud Polda Bali Kombes Pol. Nurodin, S.I.K., M.H menyatakan, keempat korban dalam keadaan meninggal dunia. Keempat korban yang ditemukan tersebut berjenis kelamin perempuan.
“Ya benar, pencarian oleh tim SAR gabungan secara intensif berhasil menemukan empat korban banjir tadi pagi,” jelas Kombes Pol. Nurodin, dikutip Jumat (12/9/25).
Selanjutnya, ujar Dirpolairud, keempat korban dibawa ke RSUP Prof. Ngurah, Sanglah untuk dilaksanakannya proses identifikasi.
“Pencarian terhadap beberapa korban yang belum ditemukan masih terus kami lakukan melibatkan tim gabungan,” jelasnya.
Dengan ditemukannya empat korban banjir oleh tim SAR gabungan, berarti sudah ada 9 korban banjir berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara 4 korban lagi masih dilakukan pencarian.
Sebelumnya, disebutkan jumlah korban banjir di Bali mencapai 13 orang. Dari jumlah tersebut 5 orang telah ditemukan dalam keadaan meninggal dan 8 orang dinyatakan hilang.
Banyuwangi,suarakpkcyber.com,– Polresta Banyuwangi Polda Jawa Timur, membongkar jaringan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan penadahan lintas daerah.
Empat tersangka dengan peran berbeda diamankan dalam pengungkapan tersebut.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra mengatakan, kasus ini terdiri dari Dua perkara, yakni penipuan-penggelapan sepeda motor serta pencurian motor oleh sindikat antar wilayah.
“Pengungkapan ini menjadi bukti keseriusan Polresta Banyuwangi dalam memberantas curanmor yang sangat meresahkan masyarakat,” kata Kombes Pol Rama saat konferensi pers di Mapolresta Banyuwangi, Kamis (11/9/2025).
Tersangka pertama, M, merupakan residivis yang beraksi dengan modus jual-beli motor.
Ia berpura-pura membeli kendaraan, lalu meminta kunci dan surat motor untuk uji coba sebelum akhirnya membawa kabur. Aksinya sempat viral karena terekam CCTV.
Dari M, Polisi menyita Dua unit sepeda motor, uang tunai Rp600.000, satu BPKB, dan satu STNK. Ia dijerat Pasal 362, 372, dan 378 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Selain M, Polisi juga menangkap tiga tersangka lain, yakni NH, BH, dan AR. NH berperan sebagai eksekutor, sedangkan BH sebagai penadah.
Keduanya menggunakan kunci leter T untuk merusak kendaraan, bahkan membobol pagar rumah.
Keduanya dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara serta Pasal 480 KUHP dengan ancaman empat tahun penjara.
Sementara itu, AR beraksi dengan menyamar sebagai penghuni kos, lalu mencuri motor ketika penghuni lain sedang tertidur.
Ia berhasil dibekuk dalam waktu kurang dari 24 jam. Dari pengungkapan ini, Polisi mengamankan delapan unit sepeda motor, pakaian yang digunakan tersangka, serta dokumen kendaraan.
Sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, Polresta Banyuwangi Polda Jatim juga mengembalikan motor hasil curian kepada pemilik sahnya.
Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolresta kepada korban, salah satu pengemudi ojek online sdr Imron H. (52 th).
Momen itu berlangsung haru ketika korban menerima kembali kendaraannya yang selama ini menjadi sumber utama mata pencaharian.
“Alhamdulillah motor saya kembali. Terima kasih kepada Polresta Banyuwangi,” ucap korban dengan mata berkaca-kaca.(Red)
Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S., disaksikan tamu undangan, pada Kamis (11/9/2025) pagi.
Kegiatan ini juga ditandai dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng.
Dalam sambutannya, AKBP Danang menegaskan pembangunan gedung SPPG merupakan wujud dukungan nyata Polres Malang Polda Jatim terhadap program pemerintah pusat dalam pemenuhan gizi anak.
“Hari ini kita mulai pembangunan Gedung SPPG, targetnya pertengahan Oktober sudah bisa beroperasi," ujar AKBP Danang.
Ia berharap keberadaan SPPG ini dapat benar-benar bermanfaat bagi anak-anak di wilayah Kabupaten Malang sebagai penerus bangsa.
AKBP Dananag menambahkan, proses pendistribusian manfaat nantinya akan disosialisasikan lebih dulu agar tidak menimbulkan kendala teknis di lapangan.
Ia juga meminta agar penerima manfaat memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya.
“Kami ingatkan khususnya pada program susu, harus benar-benar diminum habis oleh anak-anak,ini penting agar program tepat sasaran,” lanjutnya.
Selain itu, AKBP Danang juga menekankan pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan SPPG.
“Kami upayakan Kepala SPPG berasal dari warga setempat. Dengan begitu, program bisa berjalan berkelanjutan dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat,” tegas AKBP Danang.
Sementara itu Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menyampaikan bahwa pembangunan SPPG ini menjadi langkah konkret Polres Malang dalam mendukung Gerakan Nasional Pemenuhan Gizi Anak.
Selain di Kecamatan Dampit, Polres Malang Polda Jatim juga tengah membangun dua fasilitas SPPG lainnya yang berlokasi di Kecamatan Turen dan Gondanglegi.
Kehadiran fasilitas tersebut diharapkan dapat memperluas jangkauan pelayanan pemenuhan gizi anak di wilayah Kabupaten Malang.
Ia juga menegaskan pembangunan SPPG ini adalah komitmen Polres Malang Polda Jatim mendukung program Presiden RI.
"Kami berharap masyarakat ikut mendukung, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh anak-anak di wilayah Kabupaten Malang,” ujar AKP Bambang. (Red)