Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain Bunda PAUD Kabupaten Pasuruan Merita Rusdi Sutejo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Pasuruan Tri Krisni, serta Wakil Bupati Pasuruan KH. Abdul Mujib Imron (Gus Shobih), beserta para guru PAUD, pengurus IGTKI, dan perwakilan instansi terkait.
Dalam sambutannya, Bunda PAUD Merita Rusdi Sutejo menyampaikan bahwa peringatan Hari Anak Nasional menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak, khususnya hak atas kesehatan dan pendidikan.
“Anak-anak adalah masa depan bangsa. Mereka berhak untuk tumbuh sehat, cerdas, dan berakhlak mulia,” ujar Bunda Merita.
Ia menambahkan bahwa salah satu langkah strategis dalam mewujudkan anak hebat adalah memastikan anak-anak PAUD mendapatkan asupan makanan bergizi yang seimbang, terutama bagi mereka yang berisiko mengalami stunting.
“Pemberian makanan bergizi, optimalisasi wajib belajar satu tahun pra-sekolah di PAUD, serta pendidikan yang holistik adalah fondasi menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Menurutnya, PAUD bukan hanya tempat bermain, melainkan ruang penting untuk menstimulasi tumbuh kembang anak secara menyeluruh, baik dari aspek kognitif, motorik, sosial, maupun emosional.
Senada dengan itu, Kepala Dispendikbud Kabupaten Pasuruan, Tri Krisni, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, termasuk para guru PAUD yang merancang dan mengemas kegiatan secara kreatif dan edukatif.
“Kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat dan para pendidik tentang pentingnya makanan bergizi dan upaya pencegahan stunting. Program ini juga merupakan bentuk dukungan nyata kepada Bunda PAUD dalam menjalankan perannya,” ujar Tri Krisni.
Ia juga mengajak semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Pasuruan, demi masa depan generasi yang lebih baik.
Wakil Bupati Pasuruan, Gus Shobih, dalam arahannya menyampaikan bahwa anak hebat adalah mereka yang tumbuh tanpa stunting, terpenuhi kebutuhan gizinya, serta memiliki rasa percaya diri.
“Anak yang hebat adalah anak yang tidak kekurangan gizi, tidak stunting, dan tidak memiliki rasa minder. Mereka harus mendapat akses pendidikan sejak usia dini yang berkualitas,” kata Gus Shobih.
Ia menegaskan bahwa tema HAN ke-41 ini bukan hanya sekadar slogan, namun akan diimplementasikan melalui program-program nyata dan berkelanjutan.
“Pendidikan anak usia dini sangat penting, meskipun belum belajar menulis atau membaca, mereka mendapatkan pondasi karakter, kedisiplinan, dan kesiapan menuju jenjang berikutnya. Ini bagian dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Kegiatan ini pun menjadi wadah sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, serta masyarakat dalam mewujudkan generasi Pasuruan yang sehat, kuat, dan berdaya saing. Peringatan Hari Anak Nasional bukan hanya momen selebrasi, tetapi juga wujud komitmen bersama dalam membentuk anak-anak yang siap menjadi generasi unggul bangsa di masa depan.
Post A Comment:
0 comments: