Bupati Rusdi mengatakan, proyek infrastruktur harus dikawal ketat agar tidak ada hambatan dan keterlambatan. Salah satu perhatian utama adalah rehab Jembatan Karangjati Anyar yang sebelumnya rusak akibat bencana alam beberapa bulan lalu. “Proyek ini sangat ditunggu masyarakat, jangan sampai ada kendala dan keterlambatan. Saya minta pelaksana serius dan cepat, karena dampaknya besar untuk warga,” tegasnya.
Ia juga menekankan agar pihak pelaksana mampu mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem, mengingat lokasi jembatan berada di atas sungai yang rawan banjir kiriman. “Proyek ini memang rentan terhadap cuaca. Itu menjadi kekhawatiran terbesar saya, tapi saya yakin kalau dikerjakan dengan serius bisa selesai sesuai rencana,” tambahnya.
Rehabilitasi Jembatan Karangjati Anyar sendiri dikerjakan oleh CV SBC Group dengan nilai kontrak Rp 2,687 miliar. Pekerjaan fisik dimulai sejak 2 September 2025 dan ditargetkan selesai tepat waktu. Kehadiran jembatan ini diharapkan dapat memperlancar mobilitas warga sekaligus mendukung aktivitas ekonomi di Kecamatan Wonorejo.
Sementara itu, Kabid Pemeliharaan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan, Yulianto Danang Pamungkas, menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti arahan Bupati. Ia meminta pengawas lapangan lebih optimal dalam mengontrol jalannya pengerjaan.
“Dari target 5 persen di pekan ketiga, realisasi fisik sudah mencapai 8 persen. Artinya progres lebih cepat 3 persen. Ke depan kontraktor harus lebih jeli dalam mengantisipasi musim hujan agar tidak menghambat pengerjaan,” jelasnya.
Dengan pengawasan ketat dari Bupati serta kerja maksimal dari pelaksana proyek, masyarakat berharap jembatan ini segera bisa digunakan kembali, sehingga mempercepat konektivitas dan memperkuat roda perekonomian di wilayah Pasuruan.


Post A Comment:
0 comments: